Sunday, 28 Apr 2024
Home
Search
Menu
Share
More
25 Dec 2023 16:56 - 2 minutes reading

Sebuah Cerita Tentang Doa Setelah Sholat Jenazah

Share This

Setelah selesai sholat jenazah, biasanya kita berdo’a untuk mayit, seperti yang dicontohkan para sahabat dalam hadist riwayat albaihaqi :

ﻋَﻦِ اﺑْﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻣُﻠَﻴْﻜَﺔَ ﻗَﺎﻝَ: ﺳَﻤِﻌْﺖُ اﺑْﻦَ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻳَﻘُﻮﻝُ: ﻭُﺿِﻊَ ﻋُﻤَﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﺮِﻳﺮِﻩِ، اﻛْﺘَﻨَﻔَﻪُ اﻟﻨَّﺎﺱُ ﻳُﺼَﻠُّﻮﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ ﻗَﺒْﻞَ ﻳُﺮْﻓَﻊُ، ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻓِﻴﻬِﻢْ، ﻓَﻠَﻢْ ﻳﺮﻋﻨﻲ ﺇِﻻَّ ﺭَﺟُﻞٌ ﻗَﺪْ ﺃَﺧَﺬَ ﻣَﻨْﻜِﺒَﻲَّ ﻣِﻦْ ﻭَﺭَاﺋِﻲ، ﻓَﺎﻟْﺘَﻔَﺖُّ ﺇِﻟَﻰ ﻋَﻠِﻲٍّ ﻳَﺘَﺮَﺣَّﻢُ ﻋَﻠَﻰ ﻋُﻤَﺮَ

“Ibnu Abi Mulaikah mendengar bahwa Ibnu Abbas berkata, ‘Ketika Umar diletakkan di atas keranda maka orang-orang berkumpul menyalatkan Umar dan mendoakan Umar sebelum diangkat, dan saya di antara mereka. Maka tidak ada yang membuatku terkejut kecuali seseorang yang memegang pundakku dari belakang, aku menoleh kepada Ali bin Abi Thalib, ia sedang mendoakan rahmat untuk Umar.” (HR: Al-Baihaqi)

Hadis  terdapat dalam Shahih Muslim dan Ibnu Majah, Namun tadi ketika menshalatkan orang tua sahabat kami, seorang pengurus masjid, sebelum melaksanakan sholat jenazah, mewanti – wanti bahwa tidak boleh berdoa setelah sholat jenazah. saya agak sedih mendengarnya, pengurus masjid tersebut menyarankan untuk doa nanti saja dikuburan.

Mungkin karena ini dianggap bid’ah di pengajian mereka, saya lihat didaftar ustadz yang memberikan kajian ada tokoh wahabi, pembid’ahan doa ini dinukilkan dari pendapat ulama kontemporer Ibnu Baz, namun yang bersangkutan melakukan bid’ah, kebodohan, dan kedzaliman, seperti :

1. menyampaikan pidato pelarangan do’a, ini tidak ada dijaman nabi, mana ada Rasullulah melakukan pidato beginian dijamannya, saheh bid’ahnya

2. menyampaikan urutan sholat jenazah yang salah dan tidak lengkap, ini jahil dan bodoh

3. membuat suasana masjid tidak nyaman dengan memaksakan satu fikrah padahal masjidnya dibangun dengan semangat kebersamaan, ini dzalim.

Semoga bapak pengurus masjid dapat hidayah dan kembali kejalan yang lurus. Segala doa kebaikan untuk orangtua sahabat kami semoga almarhum diberikan sebaik – baik tempat kembali.

Terakhir saya berharap, masjid – masjid yang dibangun bersama – sama, jangan sampai diambil alih oleh paham – paham takfiri dan intoleran, dulu masyarakat menyumbang untuk membangunnya, sekarang dimanfaatkan oleh fikrah – fikrah tertentu yang tidak toleran, nauzubillah min dzalik.

Wallahu A’lam Bishawab

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular Post

- - Sebuah Cerita Tentang Doa Setelah Sholat Jenazah